PANCASILA UNTUK LINGKUNGAN
Dalam pengelolaan lingkungan hidup tentu tidak bisa terlepas dari
pengaplikasian nilai-nilai Pancasila, karena Pancasila merupakan suatu kesatuan
yang memberikan suatu keyakinan kepada rakyat dan bangsa Indonesia, bahwa
kebahagiaan hidup akan tercapai ketika kita menerapkan adanya keselarasan,
keserasian, dan keseimbangan, baik dalam hubungan manusia dengan Tuhan Yang
Maha Esa, manusia dengan manusia, manusia dengan alam, dan manusia dengan
pribadi untuk mencapai suatu kemajuan dan kebahagiaan batin. Antara manusia,
masyarakat, dan lingkungan hidup terdapat hubungan timbal balik yang selalu
harus dibina dan terus dikembangkan agar tetap dalam keselarasan, keserasian,
dan keseimbangan yang dinamis.
Pengaplikasian nilai-nilai Pancasila dalam hal menjaga dan merawat
lingkungan tidak bisa dipisahkan, karena jika dipisahkan, maka kebahagiaan
hidup yang kita inginkan tidak akan tercapai. Salah satu contoh nilai-nilai
yang terkandung dalam Pancasila, yaitu sila I harus diterapkan untuk menjaga
dan merawat lingkungan hidup.
Dalam Sila Ketuhanan
Yang Maha Esa terkandung nilai religius, yaitu:
1. kepercayaan terhadap adanya Tuhan Yang Maha Esa
sebagai pencipta segala sesuatu dengan sifat-sifat yang sempurna dan suci
seperti Maha Kuasa, Maha Pengasih, Maha Adil, dan Maha Bijaksana.
2. ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, yakni
menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangannya. Dalam
manfaatnya semua potensi yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Pemurah manusia
harus menyadari bahwa setiap benda dan makluk yang diciptakan dan disekeliling
manusia meruapakan amanat Tuhan yang harus dijaga dengan sebaik-baiknya, harus
dirawat, agar tidak rusak dan harus memperhatikan kepentingan orang lain dan
makhluk-makhluk Tuhan yang lain.
Banyak hal yang bisa
kita lakukan untuk mengaplikasikan sila ini dalam setiap kehidupan kita
sehari-hari, misalnya menjaga dan merawat ciptaan Tuhan yang diberikan untuk
manusia. Satu hal yang mendasar untuk mengaplikasikan sila ini adalah
menjaga kebersihan lingkungan. Hal tersebut yang harus dimiliki oleh setiap
masyarakat atau keluarga. Apabila setiap keluarga yang ada di lingkungan punya
kesadaran dan mulai memperhatikan kebersihan lingkungan, maka sampah yang
selama ini kita anggap sebagai masalah tidak lagi dirasakan. Mulai memilah
sampah organik dan nonorganik adalah hal yang paling mudah, namun mengapa hal
itu sulit untuk dilakukan, sehingga mesti adanya keinginan yang kuat dari
setiap individu atau harus adanya penggerak dan pelapor yang rela mengajak
warga serta menjelaskan manfaat dari sampah atau manfaat dari kebersihan
lingkungan. Apabila hal ini bisa berjalan dengan semestinya, maka kita tidak
perlu cemas akan adanya tumpukan sampah atau adanya bau busuk yang akan
mengganggu kita. Banyak sekali yang bisa kita manfaatkan dari sampah, khususnya
sampah rumah tangga yang kita anggap kotor dan menjijikkan. Selain lingkungan
sekitar terjaga, bersih, dan bebas dari bau tidak sedap, sampah organik bisa
diubah menjadi pupuk, gas untuk memasak dan lain sebagainya, sedangkan sampah
nonorganik bisa dijual kembali bahkan bisa dimanfaatkan menjadi barang baru,
dan tentu sudah banyak masyarakat yang sudah menceritakan kesuksesannya karena
memanfaatkan sampah, tapi tidak semua masyarakat peduli dan tergerak untuk
mengikuti setiap jejak mereka. Karena diperlukan kemauaan yang kuat untuk
menjaga lingkungan dan bumi pada umumnya atau paling tidak menjaga lingkungan
kebersihan di sekitar tempat tinggal kita, perlu adanya penyuluhan, dorongan,
dan bantuan agar semangat menjaga lingkungan menjadi bagian dari gaya hidup
masyarakat Indonesia.
Ketika menjaga
lingkungan sudah menjadi gaya hidup maka itu merupakan salah satu penerapan
nilai Pancasila yang Tuhan anugerahkan kepada kita untuk dijadikan sebagai
sumber dan penunjang hidup demi kelangsungan dan peningkatan kualitas hidup itu
sendiri. Pengamalan sila I Pancasila tidak hanya dalam hal beragama atau
beribadah. Namun, menjaga dan merawat lingkungan juga merupakan bagian dari
cerminan orang beragama yakni menjaga dan merawat ciptaan Tuhan yang diberikan
untuk manusia.
Yermi A. Maubana
Program Studi Teknik Lingkungan
Surya University